Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten konstruksi PT Adhi Commuter Properti menyatakan siap melaksanakan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada kuartal II-2020. Emisi yang dihimpun mencapai Rp 2,5 triliun dengan melepas 30% saham ke publik.
Menurut Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan SDM Adhi Commuter Mochamad Yusuf, pada tahun ini, perseroan membutuhkan alokasi belanja modal sebesar Rp 3,5 triliun, di mana sekitar Rp 2 triliun akan bersumber dari dana hasil IPO.
"Rencana IPO kami di kuartal II tahun ini dalam proses finalisasi dan kemungkinan kita konsorsium dengan underwriter," kata Mochamad Yusuf di Jakarta, kemarin.
Menurut dia, penggunaan dana IPO, sebesar 80% akan dialokasikan untuk belanja modal dan 20% untuk membiayai kembali utang (refinancing).
Adapun, pertimbangan IPO anak usaha PT Adhi Karya Tbk (ADHI) ini pada kuartal kedua karena mempertimbangkan kondisi pasar yang dinilai sudah lebih kondusif ketimbang di tahun 2019.
"Kondisi market yang tidak memungkinkan di tahun kemarin dan land bank kami yang dirasa belum cukup. Sekarang equity sudah Rp 2 triliun dan itu insya Allah membuat kami percaya diri," tuturnya.
Saat ini, perseroan sedang merampungkan audit laporan keuangan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP), dengana acuan tahun buku Desember 2019.
Sebagai informasi, ACP saat ini mengembangkan beberapa proyek Transit Oriented Development (TOD) dan hotel. Sampai dengan saat ini, ACP mengerjakan 12 proyek yang berada di sepanjang jalur KRL, Jabodebek dan busway, di antaranya adalah LRT City Bekasi Timur - Eastern Green & Green Avenue, LRT City Jatibening Baru - Gateway Park.
Selain itu, LRT City Ciracas - Urban Signature, LRT City Sentul - Royal Sentul Park, LRT City MT Haryono - The Premiere MTH, MTH 27 Office Suites, Cisauk Point - member of LRT City, LRT City - Oase, LRT City - Rivia, LRT City - Adhi City, dan LRT City - Grand Central Bogor.
Sumber :